ads

Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

MENYONSONG TAHUN BARU ISLAM (1 MUHARRAM 1431 H)
DAN TAHUN BARU MASEHI 1 JANUARI 2010
Oleh : Jepriadi*)

Tanggal 18 Desember 2009 nanti Seluruh umat Islam di dunia akan memperingati/merayakan hari bersejarah yaitu hari kebangkitan umat Islam (1 Muharram 1431 H). Banyak harapan yang orang (terutama ummat muslim) sematkan ditahun baru islam ini. Harapan harapan tersebut tentunya memiliki dasar yang wajar. Masalah umat hari ini sangatlah kompleks, dari masalah yang sangat kecil hingga masalah yang tidak bisa di tanggulangi dengan tangan manusia.

Indonesia sebagai negara penganut Agama Islam terbesar di dunia harusnya memberikan apresiasi yang tinggi dengan tibanya tahun baru hijriyah ini. Namun kita masyarakat kecil hari ini hanya bisa berharap karena segala kebijakan berada di tangan penguasa dan petinggi pemerintah, yang menurut kita sangat jarang memikirkan masalah-masalah tentang ke(ummat)an.

Peringatan tahun baru hijriyah di Desa-desa

Di tingkat masyarakat bawah (masyarakat desa), memperingati hari lahirnya Islam dengan berbagai cara. Contohnya di beberapa desa di Kabupaten Sambas mereka menyambut hari besar Islam (1 Muharram) dengan cara saling kunjung-mengunjungi dari rumah kerumah (seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha). Kegiatan itu biasanya dimulai pada pagi hari dengan dipimpin oleh seorang yang di tuakan atau tokoh agama/masyarakat setempat.

Setiap rumah yang di datangi akan di bacakan do’a selamat oleh seorang labbai (tokoh agama). Di sisi lain tuan rumah (yang dikunjungi) menyediakan berbagai hidangan untuk rombongan yang datang. Dari banyak makanan yang di sajikan, salah satu penganan yang wajib di hidangkan adalah Ketupat. Kunjung-mengunjungi tersebut merupakan budaya yang harus di abadikan tidak hanya pada saat hari-hari besar. Namun di hari-hari biasa juga sangat disarankan untuk saling bersilaturahmi. Karena Allah juga telah menjamin bahwa dengan silaturahmi akan mendatangkan rezeki kepada kita serta menambah usia manusia.

Secara logika, dengan bersilaturahmi tentunya akan memperdalam ikatan emosional antar sesama, sehingga dapat mengurangi perpecahan-erpecahan atau konflik yang tak di inginkan.


Peringatan tahun baru hijriyah di kota-kota besar

Namun di kota-kota besar, kemeriahan dalam menyambut hari lahirnya Islam sangat kurang di rasakan. Semua orang sibuk dengan aktifitas kesehariannya. Ini terkesan bahwa di lingkungan kota, kepedulian sosial masyarakat sangat kurang. Kebanyakan orang hanya mementingkan kepentingan pribadi. Walau tak di pungkiri masih ada sebagian masyarakat yang peka terhadap masalah social yang berlaku.

Di kota kota besar, banyak organisasi masyarakat/pemuda/mahasiswa serta instansi memperingati tahun baru hijriyah dengan kajian, diskusi, seminar, nonton bareng dan lain sebagainya. Kegiatan tersebut juga sangat positif guna mengingatkan kita bahwa perjuangan para pendahulu dalam memperjuangkan Islam untuk dikenal dan diyakini sebagai agama penyempurna.

Bagaimana dengan 1 Masehi?

Selain tahun baru Hijriah, masyarakat dunia juga akan merayakan yang namanya tahun baru masehi 1 Januari 2010. Kemeriahan pergantian tahun dari tahun 2009 ke tahun 2010 sangat dapat kita lihat baik melalui media massa, media elektronik maupun dilingkungan sekitar kita. Tak jarang pejabat-pejabat negeri ini juga merayakan pergantian tahun dengan melakukan do’a bersama, dan perenungan-perenungan serta hal-hal sejenis untuk mengingat peristiwa-[eristiwa yang telah terjadi di tahun-tahun yang lalu serta harapan-harapan yang akan di sematkan di tahun yang akan di hadapi selama kurang lebih 365 hari tersebut.

Apatah lagi kawula muda? Bagi para muda-mudi di penghujung tahun jika tak ikut merayakan dengan acara hura-hura adalah kerugian yang luar biasa. Maka berbagai pesta digelar untuk melangsungkan nafsu bersenang-senang mereka sehingga banyak peristiwa yang tak kita inginkan terjadi karena hilangnya akal sehat pemuda yang merayakannya dengan hal yang tak wajar. Kejadian/peristiwa yang setiap tahun sering terjadi adlah sering terjadinya kecelakaan lalu lintas, mabuk-mabukan, pesta narkoba dan lain sebagainya. Acara music pun tak mau ketinggalan digelar untuk memeriahkan ritual pergantian tahun.

Kemeriahan Tahun baru Hijriyah akan terkalahkan dengan tibanya tahun baru masehi. Mengapa demikian? Jawabannya adalah karena Globalisasi yang sekarang melanda negeri ini telah meracuni pribadi-pribadi masyarakat Indonesia pada umumnya. Orang akan lebih sibuk membicarakan akan pergi kemana mereka di penghujung tahun 2009 daripada kajian apa yang akan mereka lakukan untuk menyambut tahun baru Hijriyah. Mereka juga sibuk dengan persiapan acara-acara yang mungkin sudah sebulan sebelum tanggal 1 januari tiba mereka garap.

Namun dari sekian banyak jiwa di Indonesia khususnya, tak menutup kemungkinan masih banyak di antaranya yang menutup dan menyambut tahun baru masehi dengan kegiatan kegiatan yang bermanfaat. Misalnya kegiatan amal (malam amal) untuk anak yatim, pengumpulan infaq dan lain sebagainya.

Penulis berharap dengan diperingatinya 1 muharram dan tahun baru masehi ini akan meningkatkan tali silaturahmi di antara kita serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Selain itu, peringatan ini juga diharapkan menjadi perenungan kita terhadap apa yang telah kita berikan kepada Agama, Keluarga, Masyarakat, dan Negara. Apakah selama ini kita telah memberikan yang terbaik kepada masyarakat, atau malah sebaliknya? Pertanyaan tersebut perlu kita jawab dengan tulus dari nurani yang paling jauh. Semoga di tahun 1431 H dan 2010 M, Negeri yang kaya akan sumber daya alam dan manusia ini diberikan kesejahteraan, berbagai masalah di negeri ini yang merugikan masyarakat akan cepat terselesaikan, semoga juga para pemimpin di negeri ini sadar akan tugas dan tanggung jawabnya dan tidak hanya memikirkan kepentingan kelompok mereka saja. Masalah Hukum, masalah Korupsi, dan massalah-masalah yang melanda Bangsa ini semoga bisa di atasi dengan bijak oleh unsure-unsur yang berwenang.

Dan yang paling penting adalah semoga Allah SWT masih sayang dan cinta terhadap Negara Indonesia (NKRI) ini, karena akhir-akhir ini negri kita (Indonesia) sudah banyak ancaman dan terkesan tidak aman karena tangan-tangan yang tak bertanggung jawab. Semoga Allah SWT, Tuhan yang maha Kuasa masih berpihak kepada kita. Amin.


*) Penulis adalah Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pontianak dan
Ketua Umum Asrama Mahasiswa Kab. Sambas S.M. Tsjafioeddin di Kubu Raya

About Semayong Institute

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

inilah aku (jepri)

inilah aku (jepri)
He...he...Ini gambar saya waktu mau pulang dari batam. Tapi nggak langsung ke Pontianak, Ke jakarta dulu, Ini di Bandara Internasional Hang Nadim Batam..

fotoku (jepri) waktu di Mesjid Istiqlal Jakarta.

fotoku (jepri) waktu di Mesjid Istiqlal Jakarta.
Setelah sholat ashar di mesjid Istiqlal Jakarta,, walaupun genggaman tangannya kurang Semangat tapi harus semangat dong..

Wisuda Kakanda Wahyudi

Wisuda Kakanda Wahyudi
Adek-adek dan keponakan.

Top